LINGGAUPOS.CO.ID - Pertandingan antara Indonesia melawan Bahrain dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berakhir dengan kontroversi.
Salah satu fokus utama pasca pertandingan adalah hilangnya akun Instagram wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, yang dianggap menjadi pemicu kemarahan netizen Indonesia.
Kontroversi Laga Indonesia vs Bahrain
Pada pertandingan yang berlangsung di Bahrain National Stadium, Timnas Indonesia sempat unggul 2-1 lewat gol indah dari Rafael Struick.
BACA JUGA:Yoppy Karim dan H Rustam Effendi Tulis Angka 2 di Kepala Deny: 80% Pelita Jaya Dukung
Namun, di menit-menit akhir, terjadi insiden yang memicu kontroversi. Wasit Ahmed Al Kaf memberikan perpanjangan waktu yang dianggap terlalu lama, sehingga Bahrain berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Kemarahan pun meluap dari pendukung Timnas Indonesia. Mereka merasa bahwa keputusan wasit mengulur waktu tersebut tidak adil dan merugikan Indonesia, mengingat kemenangan sudah di depan mata.
Reaksi keras datang dari netizen Indonesia di berbagai platform media sosial, terutama Instagram.
Akun Instagram Ahmed Al Kaf Menghilang
BACA JUGA:Entaskan Kemiskinan di Mura, Ratna Machmud- Suprayitno Punya 3 Program Unggulan
Tak lama setelah pertandingan berakhir, netizen Indonesia mulai mencari akun Instagram milik Ahmed Al Kaf untuk meluapkan kekecewaannya.
Akun tersebut awalnya mudah ditemukan melalui pencarian Google dengan nama "@ahmedalkaf". Saat pertama kali ditemukan, akun itu memiliki sekitar 17.400 pengikut dengan 83 unggahan.
Namun, beberapa saat kemudian, akun Instagram tersebut dilaporkan sudah tidak tersedia. Ketika mencoba mengaksesnya, hanya muncul pemberitahuan dari Instagram bahwa halaman tersebut sudah dihapus.
Dugaan sementara adalah bahwa akun itu hilang akibat banyaknya laporan atau serangan dari netizen yang marah terhadap keputusan wasit dalam laga tersebut.
Profil Singkat Ahmed Al Kaf
Ahmed Al Kaf memiliki nama lengkap Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf. Dia lahir di Oman pada 6 Maret 1983 dan mulai berkarier sebagai wasit sejak 2008 untuk pertandingan domestik di Oman.
Dua tahun kemudian, ia mendapatkan lisensi FIFA yang memungkinkannya memimpin pertandingan internasional.