Terlebih, anaknya itu tidak bisa makan dan minum. Sebab apapun makanan dan minuman yang hendak dikonsumsinya pasti kembali dimuntahkan. Lantas korban pun diajak ke klinik.
“Akhirnya anak saya dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan,” jelasnya.
Namun, dalam perawatan klinik kondisi korban tidak menunjukkan adanya perubahan.
Sehingga anaknya itu dirujuk ke rumah sakit Palembang pada Jumat 16 Agustus 2024 sekitar pukul 02.00 WIB.
BACA JUGA:Gejala Keracunan Ikan Buntal Serta Penanganannya, Hati-Hati Dapat Mematikan
Adanya kejadian yang dialami Abiyan, ibu korban berharap agar tidak ada korban lainnya lagi.
Untuk itu, ia meminta kepada Dinas terkait yakni Dinas Kesehatan dan juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin agar dapat melakukan razia makanan atau jajanan di sekolah.
“Jangan sampai ada korban jiwa, dan tidak hanya permen kincir angin yang dijual disana. Tapi juga beragam permen baik itu di dalam halaman sekolah dan luar sekolah,” ungkapnya.
Mirip Kejadian Permen Semprot di Palembang
BACA JUGA:Kakek di Musi Rawas Akhiri Hidup Dalam Sumur, Sudah 2 Kali, Motifnya Bukan Soal Uang
Ibu korban juga mengungkapkan peristiwa yang dialami anaknya mirip dengan kejadain keracunan permen semprot yang baru-baru ini sempat viral.
“Sekilas mirip jajanan pelajar Palembang yang keracunan kemarin,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, lima pelajar SD Negeri 39 Palembang keracunan permen semprot, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit
Kejadiannya, Senin 29 Juli 2024 kemarin sekitar pukul 09.30 WIB. Kelima pelajar tersebut harus menjalani perawatan di RS Bunda Palembang.
BACA JUGA:Penyandang Disabilitas Berpeluang, Seleksi CPNS 2024 Buka 250.407 Formasi, Daerah Paling Banyak
Diketahui, para siswa tersebut awalnya membeli permen semprot yang dijual penjaga sekolah.