Ia juga dikenal dengan konsep ‘Nasakom’ (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) yang berusaha menyatukan berbagai elemen dalam masyarakat Indonesia yang plural.
BACA JUGA:Biografi Haji Agus Salim: Pejuang Kemerdekaan dan Diplomat Ulung
Namun, masa kepresidenan Soekarno tidak selalu mulus. Tantangan ekonomi, konflik politik, dan tekanan dari militer menyebabkan situasi yang semakin sulit.
Puncaknya adalah pada tahun 1965 ketika terjadi kudeta yang menyebabkan kekuasaan Soekarno melemah dan akhirnya beralih ke tangan Soeharto.
Meskipun demikian, warisan Soekarno sebagai Bapak Proklamator dan pemimpin revolusi tetap dikenang hingga kini.
Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta, meninggalkan warisan besar bagi bangsa Indonesia. Ia dikenang sebagai pahlawan nasional yang dengan keberaniannya telah membawa Indonesia menuju gerbang kemerdekaan.
BACA JUGA:Biografi Soe Hok Gie: Pejuang Idealisme dan Kebebasan
Hingga saat ini, Bung Karno tetap menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan memperjuangkan keadilan sosial.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI