Isi Pidato Bung Tomo: Kobarkan Semangat Pertempuran 10 November 1945

Selasa 06-08-2024,12:15 WIB
Reporter : M Raihan Putra
Editor : M Raihan Putra

Pidato-pidato Bung Tomo memberikan pengaruh yang luar biasa. Rakyat Surabaya yang mendengarkan siaran radio tersebut merasa terpanggil untuk ikut berjuang. 

Semangat dan tekad mereka semakin menguat, sehingga mereka mampu memberikan perlawanan yang gigih dan heroik meskipun harus menghadapi kekuatan militer yang lebih besar.

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah salah satu pertempuran terbesar dan terpenting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun banyak korban yang berjatuhan, semangat juang yang ditunjukkan oleh rakyat Surabaya di bawah kepemimpinan Bung Tomo menginspirasi perjuangan kemerdekaan di berbagai wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Mengenal Cut Nyak Dien Pahlawan Kemerdekaan Wanita yang Memimpin Perang, Begini Kisahnya

Isi pidato Bung Tomo hingga kini tetap dikenang dan menjadi simbol keberanian serta semangat nasionalisme. 

Pidato-pidatonya mengajarkan kita untuk selalu mencintai dan mempertahankan kemerdekaan, serta pentingnya persatuan dalam menghadapi segala ancaman. 

Bung Tomo akan selalu dikenang sebagai sosok yang mampu membangkitkan semangat perjuangan dan menginspirasi generasi penerus untuk terus menjaga kemerdekaan Indonesia.

Berikut Teks Lengkap Pidato Bung Tomo:

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Lomba Makan Kerupuk, Selalu Ada Dalam Peringatan HUT Kemerdekaan RI

Bismillahirrohmanirrohim..

Merdeka!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia, terutama saudara-saudara penduduk Kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangan tentara Jepang. Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara,

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Lomba Makan Kerupuk, Selalu Ada Dalam Peringatan HUT Kemerdekaan RI

Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau, kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya, pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini—di dalam pasukan mereka masing-masing, dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung—telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Kategori :