“Kita telah meminta klarifikasi dari petugas dan menurut pihak puskesmas petugas melakukan imunisasi telah sesuai SOP,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tajri mengatakan bahwa bayi tersebut datang ke puskesmas tidak dalam keadaan demam panas makanya dilakukan imunisasi oleh petugas.
“Kalau bayi demam tidak boleh diimunisasi, makanya petugas melakukan imunisasi ke bayi,” jelasnya.
Bahkan, usai kejadian tersebut, Tajri mengaku bahwa ia telah berkonsultasi pada dokter rumah sakit yang sempat merawat bayi.
Hasilnya, bayi tersebut dikatakan menderita batuk rejan atau pertusis, bukan karena imunisasi.
“Dokter spesialis anak yang merawat anak di rumah sakit mengatakan bayi tersebut meninggal karena pertusis bukan imunisasi,” ujarnya. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI