Sementara guru yang diajak bicara tersebut berkata harusnya Irwan ketemu saja dengan yang bersangkutan, dalam hal ini pak Dani yang dimaksud.
“Bapak masukkan uang ? ke siapa ? temui pak Dani,” tanggapan si Guru, saat menjawab wali murid.
Namun, karena pada saat wali murid datang ke sekolah pada hari itu, huru yang bernama Dani tersebut sedang tidak ada.
Sehingga para wali murid pun ingin meminta kejelasan dari sekolah kenapa anak-anak mereka bisa didiskualifikasi oleh pihak sekolah.
BACA JUGA:Barbie Flip Phone: HP Lipat Punya Desain Imut yang Cocok untuk Anak-Anak, Cek Keunggulannya
Hingga video tersebut berakhir, belum ada kejelasan dari pihak sekolah terkait protes dari wali murid yang tak terima anaknya didiskualifikasi pada PPDB di SMPN 3 Citeureup.
Sementara itu, Kepala Desa Tarikolot, Wawan Kurniawan turut membenarkan bahwa informasinya puluhan warga menggeruduk SMPN 3 Citeureup tersebut.
“Infonya begitu kemarin ada orang tua murid melayangkan protes ke sekolah dan tuntutannya anaknya ingin diterima sekolah SMPN 3 Citeureup,” ungkapnya.
Kata Wawan, tuntutannya ingin diterima sekolah di SMPN 3 karena jarak sekolah dengan rumah warga peserta PPDB. Yakni kaurang dari 1 kilometer.
“an saya pun datang ke Disdik untuk melayangkan protes karena warga saya banyak yang tidak diterima di SMPN 3 Citeureup,” pungkasnya. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI