Taman puji keturunan Maharaja Syailendra,
Mendengarkan iramanya lagu Gending Sriwijaya.
Secara garis besar lagu ini menyiratkan seseorang yang menyanyikan lagu tersebut yang menggambarkan Kerajaan Buddhis Sriwijaya pada masa lalu.
BACA JUGA:Pesta Diskon di Indomaret Periode 18 Samapi 24 April 2024, Buruan Diserbu
Dalam nyanyian tersebut, ia menguraikan bagaimana kondisi pada masa Kerajaan Sriwijaya.
Seperti yang disebut pada liriknya, Kerajaan Sriwijaya pernah mempunyai mahaguru Buddhis yaitu Dharmapala, Sakyakirti serta Dharmakirti.
Ketiganya ini mengajarkan serta menyebarkan Agama Buddha, sertia dihormati hingga di Nalanda, yaki universitas Buddhis terkemuka yang ada di India.
Pada bait ke-2 menyiratkan berbagai penemuan arkeolog seperti stupa, inskripsi batu, dan peninggalan lain, yang mengindikasikan bahwa ibu kota Kerajaan Sriwijaya berada pada sekiat Bukit Seguntang.
BACA JUGA:INFO LOWONGAN KERJA: Ada yang Berminat, Burza Hotel Lubuk Linggau Rekrut Pegawai untuk Front Office
Pada bait ke-3, menyiratkan kondisi Candi Borobudur pada masa Kerajaan Sriwijaya yang kokoh dan terkenal se-Asia. Sedangkan pada bait terakhir, menyiratkan keberadaan taman bernama Sri Ksetra yang dikuatkan dengan penemuan Prasasti Talang Tuo (684). (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI