Diketahui, pemilik terdaftar kapal berbendera Singapura ini merupakan Grace Ocean Pte Ltd menurut data dari LSEG.
Kapal tersebut bisa menampung hingga 10 ribu unit setara dengan dua puluh kaki, atau TEU, ukuran kapasitas kargo. Kapal tersebut membawa 4.679 TEU.
Jembatan Francis Scott Key merupakan salah satu dari tiga jalur untuk menyeberangi Pelabuhan Baltimore serta kapasitas hingga 31 ribu mobil per harinya atau sekitar 11,3 juta kendaraan per tahunnya.
Untuk lebarnya, empat jalur serta terletak 185 kaki atau 56 meter di atas sungai.
BACA JUGA:India Terapkan UU yang Mengecualikan Umat Islam, Simak Isinya
Dampak dari runtuhnya jembatan ini, lalu lintas dihentikan di pelabuhan setelah tertabrak. Aliran kontainer ke Baltimore juga kemungkinan bisa didistribusikan kembali ke pelabuhan yang lebih besar.
Namun, kemungkinan terdapat gangguan yang besar pada pengiriman mobil, batu bara, atau gula.
Pada 2023, diketahui pelabuhan ini adalah pelabuhan tersibuk kedua untuk ekspor batubara, dan Baltimore merupakan pelabuhan AS terbesar berdasarkan volume dalam menangani mesin pertanian dan konstruksi hingga produk pertanian. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI