"Operasi penargetan terjadi setelah awak kapal menolak pesan peringatan dari angkatan laut Yaman," kata juru bicara militer milisi Yahya Sarea dalam pidato yang disiarkan televisi.
Sementara itu, pejuang Houthi diYaman sudah berulang kali meluncurkan drone serta rudal terhadap pelayaran komersial internasional sejak pertengahan November.
Dengan mengatakan bahwa mereka akan bertindak sebagai solidaritas dengan Palestina serta menentang perang Israel di Jalur Gaza.
Serangan Houthi sudah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan beralih ke perjalanan yang lebih lama serta lebih mahal di sekitar Afrika Selatan.
BACA JUGA:Sambut HBP ke-60, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Gelar Kegiatan Donor Darah
Walaupun lebih dari satu setengah bulan serangan udara pimpinan AS terhadap Houthi, kelompk ini tetap mampu melancarkan serangan yang signifikan.
Yahya Saree selaku juru bicara militer Houthi mengakui serangan tersebut namun mengatakan pasukannya menargetkan dua kapal perang AS tanpa penjelasan lebih lanjut.
Houthi "tidak akan berhenti sampai agresinya dihentikan dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut," kata Saree.
Itulah informasi seputar, Laut Merah memanas, dua kapal perang AS terbakar membara atas serangan pasukan Yaman. Semoga bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI. Serta dapatkan update di Facebook di LINK INI.