LINGGAUPOS.CO.ID - Menteri kontroversial Israel menyerukan untuk menghapus bulan suci Ramadan dan mengabaikan ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan.
"Apa yang disebut sebagai bulan Ramadan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan," kata Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu kepada Radio Angkatan Darat dikutip dari Anadolu Ajansı, Selasa, 5 Maret 2024.
Pernyataan Eliyahu tersebut dikecam oleh Council on Muslim-American Relations (CAIR).
Wakil Direktur Eksekutif CAIR Edward Ahmad Mitchel mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengeam Eliyahu.
BACA JUGA:Inilah 6 Rekomendasi AC Terbaik di 2024, Simak Daftar Produk Terlarisnya
"Sekali lagi, seorang pejabat pemerintah Israel secara terbuka menyuarakan pernyataan genosidal yang luput dikutuk oleh pemerintahan Biden. Cukup, sudah cukup," kata Mitchell.
"Pemerintah Israel terus berteriak kepada semua orang yang mau mendengarkan bahwa mereka meluncurkan perang terhadap seluruh penduduk Palestina, termasuk simbol-simbol kebudayaan mereka, dari gereja, masjid, hingga Ramadan sendiri," lanjutnya.
Sebelumnya, sebulan dari dimulainya serangan Israel ke Gaza, Eliyahu juga memicu kontroversi usai menyebut Israel berkemungkinan menjatuhkan bom nuklir di Gaza.
Eliyahu juga menolak keras pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia menuduh warga biasa Palestina sebagai "Nazi" dan menyebut bahwa "tidak ada sesuatu seperti warga sipil tak bersalah di Gaza."
BACA JUGA:Prediksi Blackburn Rovers vs Millwall, EFL Championship, Rabu 6 Maret 2024, Kick Off 02.45 WIB
Politisi sayap kanan tersebut adalah menteri dari partai Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.
Pada bulan November, Eliyahu mengatakan menjatuhkan "bom nuklir" di Jalur Gaza adalah "sebuah pilihan."
Pernyataan dari Menteri Israel Amichai Eliyahu ini menyusul kabar kebocoran keamanan Israel yang terindikasi mengkhawatirkan akan terjadinya peningkatan situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur selama bulan Ramadhan.
Hal ini terjadi akibat perang Israel di Gaza dan pembatasan yang ingin diberlakukan oleh pemerintah Tel Aviv di Masjid Al-Aqsa.
BACA JUGA:Jujutsu Kaisen Raih 11 Penghargaan di Crunchyroll Anime Awards 2024, Simak Daftar Pemenangnya