LINGGAUPOS.CO.ID - Kabar kurang menyenangkan datang dari komedian Dede Sunandar. Pria yang usai kalah Nyaleg itu dikabarkan sedang mengalami sakit infeksi paru-paru, kini kondisinya diketahui semakin lemah.
Kabar tersebut diketahui dari sebuah wawancara yang ditayangkan di salah satu tv swasta.
Dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari youtube pagi pagi ambyar pada Senin, 4 Maret 2024, Dede memberikan kabar bahwa kesehatannya sedang tidak baik-baik saja dan harus ditangani dengan serius.
Karena dirinya didiagnosis menderita infeksi paru-paru.
Dede menceritakan bahwa ia mulai merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya ketika rutin berolahraga dan mengonsumsi vitamin serta susu.
BACA JUGA:Riset: Indonesia dengan Netizen Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara
Meskipun berusaha menjaga kesehatannya dengan rajin berolahraga dan asupan nutrisi, berat badan Dede tetap tidak kunjung naik.
"Niatnya kan mau naikin berat badan, gak taunya pas udah dikasih susu dan vitamin tetap nggak naik, malah tambah engap," ungkap Dede Sunandar.
Awalnya Dede Sunandar mengira bahwa dirinya hanya mengalami sakit batuk biasa. Namun, setelah memeriksakan diri ke dokter umum, kemudian dokter memberikan informasi yang mengkhawatirkan terkait dengan kondisi paru-parunya.
Dokter merekomendasikan agar Dede berkonsultasi dengan dokter spesialis paru karena ada indikasi adanya masalah yang lebih serius di dalam organ paru-parunya tersebut.
BACA JUGA:Pertanyakan Keputusan Jokowi beri Prabowo Gelar Kehormatan Jenderal TNI, Connie: Atas Dasar Apa?
"Dokter umum bilang , Mas ini kayaknya harus ke dokter paru deh, spesialis paru, kayaknya ada yang berbeda di parunya," jelas Dede Sunandar kepada para presenter Pagi-Pagi Ambyar dan para penonton.
Hasil konsultasi dengan dokter spesialis paru pun menjelaskan bahwa kondisi Dede Sunandar saat ini mengalami infeksi paru-paru.
Meskipun dokter spesialis paru sudah mengarahkan Dede Sunandar untuk mengonsumsi obat yang diresepkan dokter untuknya, Dede Sunandar mengungkapkan bahwa dirinya masih sering melewatkan jadwal minum obat tersebut, bahkan ia memilih untuk tidak lagi mengkonsumsi obat tersebut.
Ketidakpatuhan Dede terhadap pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter spesialis paru tersebut menjadi tantangan tambahan dalam perjalanan penyembuhannya.