“Jadi bukan kita tolak. Kalau pun kita paksakan lahiran di sini (RSUD Siti Aisyah) akan membahayakan bagi calon bayi. Jadi karena rumah sakit bersalin tersekat Dwi Sari kita sarankan dibawa ke sana,” terang Dwi.
Sebelum pasien dibawa ke RS Dwi Sari, petugas RSUD Siti Aisyah juga telah menawarkan mobil ambulan.
Namun si ibu yang akan melahir menjawab suaminya sudah memesan transportasi online. Kemudian sang ibu yang duduk di kursi roda keluar ruangan menunggu transportasi Online yang dipesan suaminya.
“Jadi tidak benar kalau kita menolak pasien. Ambulan pun petugas kami sudah tawarkan,” tegas Dwi.
BACA JUGA:Pengamanan Pleno Tingkat KPU Musi Rawas Berlapis, Ini Pesan Kapolres AKBP Andi Supriadi
Diketahui, Tania ibu yang akan melahirkan berangkat dari rumah di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Minggu, 25 Februari 2024 sore.
Sebelum ke RSUD Siti Aisyah, pasien bersama suaminya mendatangi bidan di daerah Jalan Depati Said, menggunakan sepeda motor berbonceng tiga.
Setelah melihat kondisi pasien, sang bidan memberikan rujukan untuk membawanya ke RS Siti Aisyah.
Lalu pasien dan ibu mertuanya berangkat ke RS Siti Aisyah menggunakan taxi online.
BACA JUGA:Waduh, 78 Pegawai KPK Lakukan Pungli, Dihukum Berbaris dan Minta Maaf
Suaminya ikut menyusul menggunakan sepeda motor.
Pihak keluarga pasien mengaku saat tiba di RSUD Siti Aisyah tidak ada penanganan serius.
Kemudian perawat RSUD Siti Aisyah mengatakan alat CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) sedang rusak.
Perawat itu menurut keluarga pasien Agus (suami pasien) membawa ke rumah sakit lain.(*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI. Serta dapatkan update di Facebook di LINK INI.