Ia pun berharap, peristiwa kenaikan beras ini dijadikan pelajaran bagi semua pihak agar tidak meremehkan keberadaan sawah.
Menurutnya, semakin berkurangnya luasan sawah akan menurunkan angka produksi yang berimbas pada harga beras.
Dedi Mulyadi juga menilai pola pikir masyarakat juga perlu diubah, bahkan ia membandingkan perilaku masyarakat terhadap kenaikan barang lainnya.
Jika harga beras naik masyarakat ribut serasa mau kiamat, tetapi harga skincare naik yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan diam aja.
BACA JUGA:Diskon Produk Spesial Ramadan di Alfamart Hingga 3 Maret 2024, Yuk Disimak
“Harga skincare, rokok, HP, motor, baju naik diam saja tetap pada beli, giliran harga beras yang naik ribut semuanya serasa dunia mau kiamat,” ujarnya.
Namun, mendengar statement atau pernyataan dari KDM Hal itu pun lantas mendapatkan beragam komentar dari netizen
Beberapa netizen berkomentar bahwa beliau tidak mengerti mengenai kebutuhan pokok manusia,
“Skincare dan rokok itu pilihan pakk, bukan kebutuhan dasar dan pokok.. Ya beginilah kalau pejabatnya ga punya pengetahuan yang mumpuni, ga ada empati sama rakyatnya,” tulis akun @intan**
“Wah bapak kirain jadi pejabat itu harus pinter beneran.. gabisa bedain kebutuhan pokok sama kebutuhan pribadi,” tulis akun @didie***
“Lu kira emak-emak di kampong pakek skincare semua???” tulis akun @asy***
“Rasanya ga bijak komenan si bapak,, ga semua orang itu perokok, yang pasti semua orang butuh makan,” tulis akun @mbu_*
“Skincare dan rokok itu pilihan bukan kebutuhan.. heran juga sama bapak satu ini.” Tulis akun @eka***
BACA JUGA:Jacob Rothschild Banker Yahudi Berpengaruh Meninggal Dunia
“yang benar aja lu ded, harga bbm naik kita ga protes soalnya naiknya masih dikit.. lah ini harga pokok bukan naik tapi meroket ded yang benar aja lu,” tulis akun @fredy** (*)