“Saya tidak berani mematikan telepon karena saya tidak mampu mengabaikan pesan grup, khawatir kehilangan informasi penting dapat mempengaruhi pembukaan toko baru,” kata Ying.
Grup WeChat ini akan dibuat pada saat ada toko baru yang dibuat, dan anggotanya itu sendiri dari staf mal, personel manajemen properti dan pemadam kebakaran, teknisi AC, pemilik toko, dan pekerja dekorasi.
Dari grup satu ke grup lainnya, membuat Yin terus dibombardir notifikasi mengenai pekerjaan yang membuatnya merasa seperti robot, tidak mampu memiliki pikiran dan perasaannya sendiri.
Yin merasa lelah dan kehabisan tenaga yang membuat dirinya memutuskan resign dari pekerjaannya dan kembali ke kampung halamannya di Sichuan.
BACA JUGA:Beruntung Banget! Inilah Ramalan Shio Monyet di Imlek 2024 Tahun Naga Kayu Penuh dengan Kejutan
Dirinya mengaku, kakek dan neneknya menyambut dengan tangan terbuka, serta menikmati kesederhanaan dari masakan rumahan yang dibuat dari bahan-bahan yang segar.
Yin ini menjalani kehidupan di desa yang berjarak 30 kilometer dari kota Nanching. Dirinya juga memutuskan mulai berbisnis jualan sosis buatan sendiri dan daging yang diawetkan secara online.
Dirinya juga didukung keluarga, dan mendirikan fasilitas pengolahan kecil di halaman belakang rumah kakek dan neneknya.
Ayah Yin membangun rumah asap dengan menggunakan kayu dari pohon cedar lokal, sementara Yin berencana menciptakan merek baru untuk produk dagingnya yang diawetkan.
BACA JUGA:21 Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Dilantik Sebagai KPPS Pemilu 2024
Itulah informasi seputar kisah Yin wanita asal China yang resign sebab punya lebih dari 600 grup chat kantor. Semoga bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di sudut kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.