Biasanya kista ovarium tidak akan mempengaruhi kehamilan sama sekali, termasuk kista korpus luteum.
Kista ini kemungkinan akan hilang dengan sendirinya pada trimester kedua kehamilan.
Tetapi dalam beberapa kondisi, kista ovarium juga dapat membesar sehingga perlu tindakan operasi untuk pengangkatan kista.
Penanganan kista ovarium saat hamil biasanya disesuaikan dengan beberapa faktor seperti kondisi kesehatan, usia kehamilan, ukuran kista, serta riwayat penyakit ibu hamil.
Saat kista terdeteksi, biasanya dokter akan terlebih dahulu memantau perkembangan kista melalui USG karena kista yang berukuran kecil umumnya tidak berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya.
Apabila kista berukuran besar dan dapat menimbulkan masalah kehamilan, Bunda akan memerlukan operasi pengangkatan kista.
Operasi ini biasanya dilakukan ketika kehamilan memasuki awal trimester kedua.
BACA JUGA:Inilah Resep dan Cara Membuat Es Durian yang Segar dan Lezat, Yuk Dicoba!
Operasi kista saat hamil tidak secara langsung mempengaruhi rahim dan janin karena kista terletak pada ovarium yang aliran darahnya terpisah dari rahim.
Kista yang telah membesar dan tidak diangkat dapat berisiko mengganggu pertumbuhan janin serta mengganggu proses persalinan.
Kista ovarium merupakan salah satu masalah kehamilan yang umum dialami oleh ibu hamil khususnya di trimester pertama.
Walaupun kista ovarium biasanya dapat hilang dengan sendirinya, akan lebih baik jika Bunda melakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama kehamilan untuk mendeteksi kemungkinan terjadi kista ovarium.
BACA JUGA:Pangkat Polisi Indonesia 3 Kali Berubah, Ada yang Mirip Polisi India, Yuk Disimak Ulasannya
Dengan penanganan yang tepat, kista ovarium bisa diatasi tanpa menyebabkan komplikasi kehamilan dan perkembangan janin pun menjadi tidak terganggu.
Bahaya Kista saat Hamil bagi Janin