Gielbran juga menyerahkan anugerah berupa sertifikat dari BEM KM UGM kepada seorang mahasiswa dengan topeng menyerupai Presiden Jokowi.
Selain sertifikat ada juga sebendel berkas kajian strategis terkait kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai tidak pro rakyat.
“Tidak ada momentum yang lebih tepat dibandingkan sekarang, untuk menobatkan beliau sebagai alumnus UGM paling memalukan,” sambungnya.
Atas penobatan dirinya tersebut, Jokowi mengatakan Indonesia adalah negara demokrasi yang mana rakyat bebas menyampaikan pendapatnya. Hanya saja dia mengingatkan bahwa soal etika dan sopan santun ketimuran.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Kaget, Tingkat Stress Guru Lebih Tinggi Daripada Pekerjaan Lain
Gielbran menjelaskan penghargaan Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan ini sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap Jokowi yang merupakan alumnus UGM dan saat ini menjabat sebagai kepala negara.
Selain itu ia juga menerangkan masalah yang menjadi perhatian adalah masalah korupsi. Selain itu juga adalah soal revisi UU ITE. Revisi UU ITE ini dinggap berpotensi membuat aktivis rentan dikriminalisasikan.
“Belum bicara soal konstitusi yang sangat ambruk. Terbukti bersalahnya hakim konstitusi di sidang MKMK itu menjadi gerbang awal, menjadi bukti empiris memang MK tidak independen.
Erat kelindannya dengan kedekatan personal kekeluargaan Jokowi dan Anwar Usman,” jelas Gielbran.
BACA JUGA:Jokowi Lepas Pesawat Kemanusiaan, Kirim Bantuan Tahap Kedua untuk Warga Palestina
Nah itu lah informasi seputar penobatan Presiden Jokowi sebagai alumnus terburuk oleh BEM KM UGM, semoga bermanfaat. (*)