Perjalanan berisiko ini kerap kali melibatkan perahu yang tidak layak, cuaca buruk dan berbagai ancaman keamanan.
Pemerintahan Indonesia serta berbagai organisasi kemanusiaan sudah bekerja keras dalam mengatasi situasi pengungsi Rohingya dan masih memberi bantuan kemanusiaan yang diperlukan.
Atas pengakuan dari pria ini menyoroti kompleksitas dan ketidakpastian yang dihadapi pengungsi dalam mencari tempat perlindungan dan keselamatan di tengah perjalanan yang penuh risiko.
Sejumlah warganet dan masyarakat bertanya-tanya bagaimana sistem keamanan yang dilakukan oleh petugas kelautan Indonesia dalam memonitor dan mencegah masuknya perahu pengungsi tetapi berhasil dalam mencegah kedatangan tersebut masih dipertanyakan.
BACA JUGA:Sederet Fakta Penolakan Pengungsi Rohingya di Aceh, Narkoba Hingga Perkosa Anak di Bawah Umur
Harapan untuk pemerintah Indonesia untuk bisa memberikan klarifikasi dan informasi lebih lanjut mengenai langkah-langkah konkret yang diambil dalam memperkuat sistem keamanan perbatasan dan menangani tantangan terkait pengungsi Rohingya.
Itulah, informasi seputar pengakuan pengungsi Rohingya yang membayar 20.000 taka untuk dapat ke Indonesia. (*)