Kapolres Musi Rawas AKBP Danu Agus Purnomo melalui Kasi Humas Iptu Herdiansyah saat dihubungi belum mengetahui informasi penangkapan yang dilakukan Tim Mabes Polri tersebut.
“Nanti saya cek ke Kanit Reskrim dulu,” ucap Kasi Humas saat dihubungi via HP.
Sebelumnya 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga telah bocor.
BACA JUGA:Warga Muara Lakitan Ditangkap di Tugumulyo, Gara-gara Pil Minions
Kebocoran data itu disebabkan karena adanya hacker bernama Jimbo berhasil melakukan retasan dengan cara phising.
Namun belum diketahui apakah penangkapan Iriansyah ada kaitan denga Hacker Jimbo atau tidak.
“Kabarnya dia (Iriansyah) masuk jaringan. Dari Musi Rawas Tim Mabes Polri langsung ke Bali,” ucap sumber LINGGAUPOS.CO.ID.
Dikutip dari laman media online, setidaknya 204 juta data yang bocor dijual di dark web seharga 2 Bitcoin atau US$74.000 atau hampir Rp1,2 miliar.
BACA JUGA:Sekcam Muara Lakitan Dimakamkan Melalui Upacara Kedinasan, Meninggal Dunia Kecelakaan Lalulintas
Kondisi peretasan ini diklaim benar-benar terjadi, lantaran angka data yang diretas hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 jiwa.
Chairman, Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha dalam keterangan resmi menyebut, Jimbo juga menyampaikan dalam postingan, data 252 juta yang berhasil dia dapatkan terdapat beberapa data terduplikasi.
Di mana setelah Jimbo melakukan penyaringan, terdapat 204.807.203 data unik.
Jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari dengan 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Sekcam Muara Lakitan Meninggal Dunia Kecelakaan Lalulintas
Menurut data yang diunggah di Breach Forum, Jimbo berhasil mendapatkan informasi mengenai Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Kemudian Nomor Kartu Keluarga (No. KK), Nomor KTP dan Passport, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, serta kodefikasi TPS. (*)