Pemimpin yang Demokratis merupakan pemimpin yang membuka ruang berpendapat kepada bawahannya. Meski hanya Anda yang memegang kendali.
Anda sangat peduli dengan pendapat bawahan Anda. Pemimpin demokratis cenderung mengambil keputusan dengan persetujuan kelompok.
Gaya kepemimpinan ini merupakan gaya kepemimpinan yang paling umum terdapat pada sebagian besar kelompok.
Meski gaya kepemimpinan demokratis lebih sering digunakan, namun gaya ini kurang cocok untuk pengambilan keputusan di saat-saat kritis. Menyatukan berbagai jenis pendapat bukanlah hal yang mudah dan memerlukan banyak waktu.
3. Gaya Bebas
Gaya bebas atau laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang berarti diperbolehkan bertindak.
Laissez-faire merupakan tipe gaya kepemimpinan yang cenderung pasif.
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini akan membiarkan orang lain mengambil keputusan.
Anda menyerahkan keputusan sepenuhnya di tangan tim. Namun, bukan berarti Anda tidak ikut campur dalam proses diskusi.
BACA JUGA:Heboh! Video Wawancara Ayah Mirna Keceplosan Sebut Miliki Botol Racun Sianida
Selama proses ini, anda mengambil peran yang lebih sebagai pengawas.
Selama diskusi, anda akan menunjukkan dampak positif dan negatif dari setiap keputusan yang diambil.
Jadi, meskipun anda membiarkan tim mengambil keputusan sepenuhnya, jangan biarkan mereka mengambil keputusan tanpa arahan.
Namun, seperti halnya pemimpin demokrat, gaya laissez-faire tidak tepat digunakan pada saat-saat kritis karena akan menghambat pengambilan keputusan.