“Saya sempat bilang, disapa bapak bu,” ucapnya. Namun ketika menengok ke belakang, Niron sudah tidak terlihat lagi. Hanya saja saat itu dikira masih bersama rombongan.
Niron tidak kunjung tiba di tenda meski semua rombongan telah datang. Setelah lama menanti, tidak kembalinya Niron diinfokan ke ketua kloter dan diteruskan ke petugas.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Kepulangan Jamaah Haji Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Jemaah satu rombongan juga membantu mencari dengan menyisir jalur melempar jumroh hingga dua kali.
Namun tidak menemukan. Hingga proses tinggal di Mina selesai dan kembali ke hotel, Niron tidak kunjung ditemukan.
Sebelum Niron ditemukan, tas pinggang miliknya ditemukan terlebih dahulu. Namun lokasi dan siapa penemunya tidak jelas.
Di tas pinggang itu terdapat identitas dan kartu pengenal jemaah haji. Karena itulah, Niron hilang tanpa identitas yang melekat.
Selama proses menunggu kabar pencarian suaminya di hotel, Kamsani sakit-sakitan. Petugas kesehatan memberikan pendampingan khusus. Termasuk mengawasi asupan makan agar tidak kekurangan nutrisi.
“Kalau pas tidak mau makan, saya kasih tahu petugas kesehatan,” ucap Nanik.
Meski bersedih, kata Nanik, Kamsani masih sering ikut dalam kegiatan bersama rombongannya. Salah satunya pergi ke masjidil haram. (*)