JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu waktu untuk memperkuat solidaritas sesama umat muslim melalui hewan kurban.
Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah tahun 2023 akan segera tiba, beberapa orang menyebut momen ini sebagai Lebaran Haji atau Hari Raya Kurban.
Berdasarkan sidang isbat yang digelar pada Minggu 18 Juni 2023 lalu, Kementerian Agama menetapkan 10 Zulhijah 1444 H atau Idul adha jatuh pada 29 Juni 2023.
Hari Raya Idul Adha dirayakan sehari setelah umat Muslim yang tengah berhaji melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
BACA JUGA:Tegas, Hewan Kurban Belum Cukup Umur Diperbolehkan, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat Idul Adha setiap tanggal 10 Zulhijah.
Syarat dan rukun shalat ini tidak berbeda dengan salat lainnya.
Selain itu, ada banyak hal yang membatalkannya, sehingga tidak berbeda dengan salat pada umumnya.
Namun, satu hal yang membedakan keduanya adalah bahwa salat ini tidak dimulai dengan adzan dan iqamah. Salat ini juga memiliki sedikit perbedaan dalam cara dilakukan.
BACA JUGA:Cocok Untuk Momen Idul Adha 2023, Daging Kambing Pedas dan Nikmat, ini Resepnya
Salat Idul Adha dapat dilakukan mulai saat matahari terbit pada tanggal 10 Dzulhijah hingga waktu Zuhur pada hari yang sama.
Salat Idul Adha dilakukan dalam dua rakaat, dan disarankan untuk dilakukan secara berjamaah.
Jika Anda terlambat untuk berjamaah, Anda dapat melakukan salat Idul Adha secara mandiri (munfarid).
Dalam kitabnya Fashalatan, KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama Kudus, menjelaskan cara shalat Idul Adha sebagai berikut.
BACA JUGA:Ketahui! Ini Niat Salat Idul Adha, Tata Cara, dan Amalan-amalan yang Disunahkan
Pertama, salat Idul Adha ini diawali dengan niat.
Niat ini sunnah untuk dilafalkan untuk membimbing hati membaca niat yang sama.
Adapun niat shalat Idul Adha adalah berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
BACA JUGA:Besok Warga Muhammadiyah Lubuklinggau Salat Idul Adha 2023 di TOM, Diperkirakan Jamaah Membludak
“Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini” lillahi ta’ala".
Artinya; "Aku berniat salat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Jika salat dilaksanakan sendirian, tidak perlu menambah kata di dalam kurung (imaman atau makmuman).
Namun, ketika menjadi imam, perlu ditambah “imâman”, sedang ketika menjadi makmun perlu ditambah “makmûman” sebagaimana termaktub di atas.
BACA JUGA:Berikut 6 Manfaat Generasi Muda Mengetahui Sejarah Pers
Kedua, takbiratul ihram sebagaimana salat biasa. Setelah membaca doa iftitah, salat ini dilanjutkan dengan membaca takbir dengan mengangkat tangan sebanyak 7 kali untuk rakaat pertama.
Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca lafal berikut: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila.
Artinya, “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha besar.”
BACA JUGA:Buya Yahya Sebut Ikut Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Sah, Ustadz Adi Hidayat Bilang Begini
Setelah itu, barulah membaca Surat al-Fatihah.
Berikutnya, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ. Kemudian dilanjutkan dengan ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.
Lalu berdiri untuk rakaat kedua. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sejumlah lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.
Di antara takbir-takbir itu, disunnahkan untuk melafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Kelima, jamaah disunnahkan untuk menyimak khutbah Idul Adha selepas salat. Hal ini tidak berlaku bagi orang yang shalat Idul Adha secara sendirian.(*)