Buya Yahya Sebut Ikut Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Sah, Ustadz Adi Hidayat Bilang Begini

Selasa 27-06-2023,13:15 WIB
Editor : Budi Santoso
Buya Yahya Sebut Ikut Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Sah, Ustadz Adi Hidayat Bilang Begini

"Jam 5, di Papua udah siang. Bahkan sebagian udah beda waktu. Yang jadi persoalan misalnya kalau Saudi duluan. Saudi sudah tanggal misalnya 9 Zulhijah, di sni sebelumnya. Bisa terjadi.

BACA JUGA:Sudah 144 Jamaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia, 7 Dari Sumatera Selatan

"Jadi begitu di sana sudah masuk Maghrib di satu tempat misalnya baru masuk awal tanggal 9, ya. Baru mau subuh, nah gitu kan belum nyambung waktunya berbeda.

"Jadi dari segi penunaiannya, ini kaidah-kaidah dan di sini sepakat, bahkan ulama-ulama Saudi pun memberikan fatwa. Jadi kalau di suatu negara zona waktunya berbeda jauh, tidak terlampau dekat yang bisa melahirkan perbedaan waktu, maka waktu di negara tersebut yang diikuti.

"Kecuali kalau waktunya dekat, sekitaran teluk, gitu kan, UAE, Qatar, bahkan kami sampai ke Libya. Itu kalau Saudi musim haji, sudah ikut waktu Saudi, ya. Nggak ribut-ribut lagi.

"Kecuali kalau yang masanya cukup agak jauh seperti kita saat ini di beberapa tempat. Jelas ya, jadi nanti kalau pemerintah menetapkan waktu misalnya bersamaan Alhamdulillah. Kalau tidak, ikuti waktu kita, jelas ya...," tukas ustaz Adi Hidayat.

BACA JUGA:AP II Ungkap 5 Tantangan Sektor Penerbangan Nasional Di Masa Mendatang

Sebelumnya muncul pernyataan tegas bahwa hukum pelaksanaan puasa Arafah membarengi dengan penetapan di Arab Saudi tetap sah meski berbeda di Indonesia. 

Pendapat ini disampaikan Pimpinan pondok pesantren Al Bahjah, Buya Yahya. 

Secara umumnya, menurut Buya Yahya, puasa Arafah harus dilakukan pada 9 Dzulhijjah, baik di Mekkah ataupun di Indonesia.

Kalau kita berada di Mekkah, maka puasa kita bareng dengan orang wukuf di Arafah, karena kita berada di Saudi. 

BACA JUGA:Wajib Disimak, Hewan Kurban Patungan Tidak Sah, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menambahkan, kalau umat Islam ada di luar Saudi, puasanya tanggal 9 Dzulhijah. “Cuma di Indonesia tanggal 9 itu kapan?"

Meski begitu, kata Buya Yahya, seseorang bisa beristijhad dengan pilihannya terkait masalah perbedaan puasa Arafah ini.

Maksudnya, jika umat Islam di Indonesia ingin puasa Arafah bersamaan dengan waktu wukuf di Arafah, Mekkah, hukumnya diperbolehkan.

Terkait pendapatnya ini Buya Yahya mengacu pada pendapat yang diaftwakan oleh salah satu imam 4 madzhab dunia, yakni Imam Malik.

Tags :
Kategori :

Terkait