Puasa 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah Lebih Utama dari Jihad, ini Niat dan Keutamaannya

Kamis 22-06-2023,15:09 WIB
Editor : Agung Perdana

LINGGAUPOS.CO.ID - Umat islam di Indonesia memasuki bulan Zulhijah 1444 Hijriah pada Selasa 20 Juni 2023.

Di 10 hari pertama bulan terakhir Hijriah ini, umat islam dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa.

Puasa Zulhijah biasanya dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha.

Bulan Zulhijah termasuk bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.

BACA JUGA:Ini Niat Puasa Zulhijah Lengkap dengan Bacaan Latin dan Artinya

Umat islam bisa mengerjakan puasa sunnah bulan Zulhijah tepatnya pada 10 hari pertamanya.

Rasulullah pernah memberitahukan mengenai keutamaan puasa Zulhijah 10 hari ini.

Dikutip dari laman NU Online, umat Islam Indonesia akan memasuki bulan Zulhijah 1444 H pada Selasa 20 Juni 2023.

Di bulan terakhir Hijriah ini, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa di 10 hari pertama. Puasa ini dianjurkan secara langsung oleh Nabi Muhammad saw melalui haditsnya, bahwa puasa ini bahkan lebih baik daripada jihad fi sabilillah.

BACA JUGA:3 Keutamaan Puasa Zulhijah dan 3 Lafal Niatnya

“Tidak ada hari di mana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Zulhijah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”

Demikian hadits tersebut dikutip Muhammad Abror dalam tulisannya berjudul 'Puasa Zulhijah: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya',.

Hadits ini, menurutnya, mengungkapkan anjuran untuk memperbanyak amal ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Tidak hanya puasa, tetapi juga amal ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, bertasbih, dan bersilaturahim. Ibnu Hajar (w. 1449 M) dalam Fath al-Bârî menjelaskan, keistimewaan sepuluh hari pertama tersebut disebabkan pada hari itu terkumpul ibadah-ibadah utama, yaitu shalat, puasa, sedekah, dan haji.

Lebih jelas, Syekh Zakaria al-Anshari (w. 1520 M) dalam kitab Asnâ al-Mathâlib menjelaskan, bahwa disunnahkan berpuasa dari tanggal satu sampai sembilan Zulhijah. Untuk tanggal satu sampai tujuh disunnahkan bagi orang yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak, sedangkan tanggal delapan (hari Tarwiyyah) dan sembilannya (hari ‘Arafah), hanya disunnahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

BACA JUGA:Amalan yang Pas untuk 10 Hari Pertama di Bulan Zulhijah

Bagi yang tengah menjalankan ibadah haji, berpuasa pada tanggal delapan dan sembilan Zulhijah hukumnya khilâful aulâ (menyalahi yang lebih utama), bahkan makruh menurut Imam An-Nawawi. Sebab, mereka lebih dianjuran untuk memperbanyak berdoa pada hari tersebut, sekalipun andaikan mereka kuat untuk berpuasa. Demikian karena dalam rangka mengikuti sunnah Nabi ﷺ (ittibâ’).

Adapun niat Puasa Sunnah Zulhijah ini dilaksanakan pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut adalah lafal niatnya:

Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Zulhijah

  نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

BACA JUGA:Ingin Menjadi Haji yang Mabrur? ini Tips Buya Yahya Agar Ibadah Haji tak Sia-Sia

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Zulhijah karena Allah ta’âlâ.” .(*) 

 

 

Kategori :