Peneliti BRIN yang Halalkan Darah Warga Muhammadiyah Ditangkap

Minggu 30-04-2023,17:34 WIB
Editor : Agung Perdana

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran Hasanuddin akhirnya ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri di Jombang Jawa Timur, Minggu, 30 April 2023.

Andi Pangerang ditangkap polisi setelah ancam 'halalkan darah Muhammadiyah'.

Andi Pangerang saat ini tengah diterbangkan ke Jakarta untuk proses lanjutan.

Andi Pangerang yang berstatus Aparatur sipil negara (ASN) itu sebelumnya mengancam akan membunuh semua warga Muhammadiyah.

BACA JUGA:Usai Aib Perselingkuhan Dibongkar, Virgoun Bakal Gugat Cerai Istri

BACA JUGA:Momen Hardiknas, Guru Honorer di Musi Rawas Dituntut 1 Tahun, 1.000 Guru Aksi di PN Lubuklinggau

"Benar bahwa Penyidik Direktorat Siber Bareskrim POLRI hari ini minggu 30 April 2023 telah melakukan penangkapan thd Sdr AP di daerah Jombang atas perkara yg dilaporkan Oleh Pelapor dlm hal ini Muhamadiyah," kata Brigjen Adi Vivid selaku Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Minggu, 30 April 2023.

Sebelumnya, Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah melaporkan eks Kepala Lembaga Penerbangan Antarika Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin dan peneliti BRIN Andi Pangareng Hasanuddin ke Bareskrim Polri. 

Andi Pangerang Hasanuddin ke Bareskrim Polri terkait ancaman pembunuhan yang disampaikan melalui media sosial.

 

Laporan tersebut teregister Nomor LP/B/76/IV/2023/SPKT/Bareskrim Polri, tertanggal 25 April dengan nama pelapor Nasrullah selaku Ketua Bidang Hukum dan HAM Pemuda Muhammadiyah.

BACA JUGA:Guru Honorer di Musi Rawas, Dituntut 1 Tahun Penjara Karena Hukum Pelajar yang Tidak Hapal Tugas

BACA JUGA:Gempa Berkekuatan M 3,3 Guncang Seluma Bengkulu

Laporan itu dilayangkan buntut komentar ancaman terhadap warga Muhammadiyah.

"Hari ini kita melaporkan dua akun Facebook yakni Thomas Djamaluddin dan AP Hasanuddin," kata Ketua Divisi Litigasi LBH Muhammadiyah, Ewi kepada wartawan di Bareskrim Polri, Selasa, 25 April 2023.

Menurutnya, keduanya telah berkomentar di medsos yang memuat unsur fitnah dan ujaran kebencian. Atas dasar itu, ia melaporkan kedua peneliti BRIN itu agar tak terulang kembali.

 

Dengan dalih itu, ia merasa cukup dasar untuk melaporkan keduanya ke pihak kepolisian.

BACA JUGA:Penyanyi di Lubuklinggau Tersandung Kasus HP Realme di Facebook

BACA JUGA:Calon Wakil Wali Kota Lubuklinggau Lapor Polisi, 3 Orang ini Penyebabnya

"Tapi intoleransinya justru dilakukan oleh mereka yang berlaku sebagai ASN. Saya sebagai warga Muhammadiyah merasa terancam dan difitnah karena dalam postingan itu ada pernyataan tidak taat kepada pemerintah. Sehingga kami warganya merasa dituduh tidak taat pemerintah," imbuhnya.

"Saya sebagai warga Muhammadiyah merasa terancam dan difitnah karena dalam postingan itu ada pernyataan tidak taat kepada pemerintah. Sehingga kami warganya merasa dituduh tidak taat pemeritah," tegas Ewi.

 

Andi Pangerang Lontarkan Ancaman di Facebook

Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin belakangan ini disorot publik, di mana permasalahan berawal dari tulisan AP Hasanuddin di media sosial yang bersifat mengancam membunuh jamaah Muhammadiyah. 

BACA JUGA:Astaghfirullah! Ulama dan Ahli Sains Sepakat, Gelombang Panas dan El Nino Tanda Semakin Dekatnya Hari Kiamat

BACA JUGA:Sinyal Menguat! Herman Deru Pastikan akan Tetap Berpasangan dengan Mawardi Yahya di Pilgub Sumsel 2024

Dirinya menulis komentar terkait perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara pemerintah dengan Muhammadiyah.

Komentar itu ditulis dia saat menanggapi unggahan Facebook milik peneliti BRIN Thomas Djamaluddin. 

Unggahan Thomas sendiri merespons komentar dari seseorang bernama Aflahal Mufadilah.

Dalam komentarnya Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah karena tidak mengikuti ketetapan pemerintah terkait Lebaran 2023.

BACA JUGA:Serem, Warga Musi Rawas Ditemukan Tak Bernyawa di Kandang Sapi

BACA JUGA:Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un, Kasat Narkoba Polres Jaktim Meninggal Dunia Tertabrak Kereta Api

"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas. 

Komentar Thomas itupun direspon oleh AP Hasanuddin dengan kalimat ancaman. 

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.(disway.id)

 

 

Kategori :