LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID - Slamet Prayitno (50) warga Jalan Cendrawasih RT.2 Kelurahan Simpang Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Selasa 21 Maret 2023 menangis.
Ia tampak menangis di reruntuhan rumahnya, yang hancur dihantam puting beliung Senin 20 Maret 2023 sekitar pukul 17.00 WIB.
Slamet Prayitno mengaku ia tidak ada keluarga di Lubuklinggau, selain anak-anaknya dan istrinya. Karena ia adalah perantauan dari Pulau Jawa. Ia pun berharap rumahnya yang rusak parah itu diperbaiki.
Diceritakan Slamet Prayitno, ia menempati rumahnya itu bersama istri dan 2 orang anaknya. Saat kejadian ia sendiri berada di rumah.
BACA JUGA:Rumah di Simpang Periuk Lubuklinggau Rusak Parah Diterjang Puting Beliung
Sementara istrinya, berada di rumah lama (rumah papan) yang lokasinya di samping rumahnya. Rumah lama itu digunakan untuk dapur dan mengisi barang-barang. Sementara 2 anaknya belum pulang.
"Saya mendengarkan suara bergemuruh. Kemudian atap rumah terangkat. Saya langsung lari keluar menyelamatkan diri," kata Slamet.
Ketua RT.2 Kelurahan Simpang Periuk Napoleon menjelaskan, rumah milik Slamet yang ditempatinya dibangun melalui program bedah rumah.
"Dia memang tidak mampu, sehari-hari bekerja sebagai buruh harian. Makanya kami ajukan mendapatkan bantuan bedah rumah," katanya.
BACA JUGA:Ikuti Lomba Bidar, Perahu Ketua DPRD Lubuklinggau Karam
Syarat mendapatkan bedah rumah, yakni memiliki tanah sendiri. Kebetulan Slamet Prayitno memiliki tanah, namun posisinya di tebing.
"Memang posisinya di tebing. Tapi siring di bawah itu sampai saat ini belum pernah banjir. Kemudian disetujui mendapatkan bedah rumah, namun posisi harus lebih tinggi," jelasnya.
Makanya dibangun rumah baru untuk Slamet Prayitno, yang lokasinya di samping rumah lama, namun lebih tinggi tanahnya.
Terpisah Lurah Simpang Periuk Yulianto menjelaskan bahwa kini sudah diajukan bantuan untuk pembangunan kembali rumah Slamet Prayitno yang rusak parah.
BACA JUGA:Ini Juara Super 100 Pelajar SMP Se Kabupaten Musi Rawas, Adakah Sekolahmu?