Mengenalkan Wisata dan Keramahan Warga Lewat East Java Journey 2023

Minggu 19-03-2023,21:07 WIB
Editor : Endang Kusmadi

Hal itu unik karena Koh Hay tidak membawa bikecomp maupun GPS. Mata Koh Hay sudah tidak maksimal melihat angka-angka di bikecomp yang terlalu kecil. Oleh karena itu ia dipasangkan dengan Octavian sebagai pemandu. Namun justru Oktavian beberapa kali tertinggal di belakang.

Koh Hay masih perkasa meskipun harus bersepeda menanjak. Selama mengikuti East Java Journey 2023, Koh Hay sudah menanjak lebih dari 8.200 meter. Rute tanjakan menantang di segmen Pacitan-Trenggalek ia libas. Pun demikian dengan tanjakan menuju Pronojiwo, Lumajang dan Gunung Gumitir, Banyuwangi.

“Kendala lebih pada mata. Terutama jika lewat jalan kecil dan gelap,” kata Koh Hay. Ia mengatasi hal itu dengan memasang lampu depan dobel. “Sempat nuntun juga pas lewat turunan lahar dingin Semeru. Enggak kuat juga biar lebih aman,” kata Koh Hay.

Di kategori 1.200 Km yang diikuti Koh Hay, total ada 40 peserta. Untuk menggambarkan bagaimana beratnya rute East Java Journey, di kategori 1.200 Km ada satu orang dinyatakan DNS (Did Not Start) dan tiga orang DNF (Did Not Finish).

BACA JUGA:Jelang Ramadan, Satlantas Polres Lubuklinggau Akan Gelar Operasi Patuh dan Pemetaan Titik Rawan

Sementara itu di kategori 600 Km ada 66 peserta. Dari jumlah itu 39 cyclist finis sebelum COT. Lalu tiga orang DNS dan 24 cyclist DNF. Semuanya usianya masih jauh di bawah Koh Hay.(*)

Kategori :