SURABAYA, LINGGAUPOS.CO.ID - Sabtu, 4 Maret 2023 lalu PSSI telah melakukan sarasehan bersama klub-klub Liga 1 maupun Liga 2 di Surabaya.
Ada banyak keputusan yang diambil usai sarasehan tersebut. Di antaranya, adalah perubahan nama kompetisi untuk Liga 1 dan Liga 2 mulai musim depan alias 2023-2024.
Selain itu, ada beberapa opsi yang disampaikan oleh PSSI kepada para klub Liga 1 dalam sarasehan tersebut terkait dengan format kompetisi baru. Ada dua opsi yang ditawarkan dan berbeda dari musim ini.
Opsi pertama, Liga 1 akan dibagi dalam tiga grup yang masing-masing grupnya dihuni enam klub. Dengan format itu akan berjalan dalam tiga putaran dengan total 271 pertandingan.
BACA JUGA:WorldSBK 2023: Alvaro Pimpin Klasemen Sementara, Ungkap Trik Kuasai Race 2
Pada putaran pertama, akan menggunakan sistem double round robin alias kandang-tandang dengan menghadirkan total 90 pertandingan. Artinya, setiap klub akan bertanding sebanyak 10 kali pada putaran pertama ini.
Menurut Wakil Ketua Umum (Waketum) 2 PSSI, Ratu Tisha Destria, untuk Liga 1 musim depan akan bernama Liga Indonesia. Sedangkan Liga 2 diubah menjadi Liga Nusantara.
“Semuanya, apakah itu Liga 1 dan Liga 2 akan memperebutkan trofi Piala Presiden. Jadwal kapan Liga 1 dan 2 mulai juga sudah kami tetapkan,” kata Ratu Tisha, dikutip laman resmi PSSI.
Kemudian, pada putaran kedua, akan menerapkan format single round robin dan akan dipertemukan klub-klub yang berbeda grup pada putaran pertama. Total, pada putaran ini ada 108 laga, dan masing-masing klub akan menjalani 12 pertandingan.
BACA JUGA:Dafam Hadir di Kota Tegal, Pulau Belitung dan Pulau Morotai
Selanjutnya, pada putaran ketiga akan diambil klub yang masuk 8 besar dan masuk kategori 10 kecil. Bagi klub-klub yang masuk babak 8 besar, akan terbagi dalam beberapa tahap hingga nanti akan mendapatkan siapa yang menjadi juara Liga 1.
Dimulai dari fase grup, yang akan membagi delapan klub menjadi dua grup. Pada fase ini kembali menerapkan sistem double round robin di setiap grup. Berarti per klub main enam pertandingan. Nantinya, dari hasil fase grup itu, akan diadu lagi untuk menentukan posisi 8 hingga 1. Peringkat terakhir dari masing-masing grup akan saling beradu dalam dua leg untuk menentukan siapa yang akan ada di posisi 7 dan 8.
Begitu juga untuk peringkat ketiga dari masing-masing grup akan dipertemukan dalam dua leg untuk mendapatkan siapa yang menempati posisi 5 dan 6. Hal yang sama juga diterapkan untuk posisi kedua grup, bakal diadu dalam dua leg siapa yang berhak menempati posisi ketiga.
Nah, untuk posisi pertama masing-masing grup, bakal saling berhadapan juga dalam dua leg untuk menentukan siapa yang menjadi juara.
BACA JUGA:Daerah Penghasil Beras Terbanyak di Sumatera Selatan, Bukan OKU Timur dan Musi Rawas