LINGGAUPOS.CO.ID - Teh herbal sudah dipercaya sejak lama untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dari banyaknya jenis teh herbal, teh hitam adalah salah satu yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat selain air putih.
Teh hitam berasal dari tanaman Camellia sinensis yakni tanaman yang sama dengan yang digunakan sebagai bahan teh hijau. Dan sering dicampur dengan tanaman lain seperti Earl Grey.
Pengolahan teh hitam hampir sama dengan teh hijau. Pada teh hitam, daun teh dibiarkan menjadi berwarna cokelat melalui proses oksidasi.Teh hitam dibiarkan lebih lama mengalami proses oksidasi daripada teh hijau, oolong, dan putih meskipun keempat ragam teh ini sama-sama terbuat dari daun Camellia sinensis.
Hasil waktu oksidasi yang lebih lama mambuat teh hitam ini umumnya memiliki rasa yang lebih pekat dan lebih banyak mengandung kafeina dibandingkan dengan teh yang tidak teroksidasi.
BACA JUGA:Simak! Enam Keajaiban Dunia Ini yang Telah 'Musnah'
BACA JUGA:Pengendara Wajib Tahu Ini, Sebelum Lewat Tol Indralaya-Prabumulih Lebaran Nanti
Dalam bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa lain yang secara kultural dipengaruhi oleh Tionghoa, teh hitam dikenal sebagai teh merah (紅茶, bahasa Mandarin hongcha; bahasa Jepang kocha; bahasa Korea hongcha) yang mendeskripsikan warna teh secara lebih akurat.
Tetapi nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Teh hitam dalam bahasa Tionghoa adalah klasifikasi yang umum digunakan untuk teh pascafermentasi, seperti teh pu-erh. Namun, di dunia barat teh merah biasanya merujuk ke tisane rooibos dari Afrika Selatan.
Teh hitam lebih kuat rasa dan mengandung lebih banyak kafein daripada teh lainnya. Tetapi lebih sedikit mengandung kafein daripada kopi.
Teh hitam juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan karena mengandung antioksidan dan senyawa yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan kalau teh hitam dapat menurunkan berat badan dan melunturkan lemak di perut.
BACA JUGA:Ehem.. Mau Tau Kenapa Wanita Malas tapi Punya Otak Pintar, Salah Satunya Suka Ini loh...
BACA JUGA:Yuk Nikmati Dinner Chinese New Year 2023 Bersama Keluarga di Hotel Dafam Linggau
Selain memberikan kehangatan bagi tubuh, orang-orang percaya khasiat teh hitam juga untuk mengatasi kolesterol tinggi. Namun bagi seseorang yang sangat sensitif terhadap kafein harus berhati-hati mengonsumsi teh hitam.
Pada 100 gram teh hitam mengandung 20 mg kafein, sementara U.S. Department of Agriculture (USDA) dan European Food Safety Authority (EFSA) merekomedasikan asupan harian kafein orang dewasa maksimal 400 mg.
Teh hitam sebaiknya dikonsumsi 1-3 gelas setiap harinya. Namun, dianjurkan untuk mengonsumsinya 1-2 jam setelah makan. Jika melewati batas, seseorang akan merasakan efek samping kafein, misalnya kecemasan, jantung berdebar-debar, sakit kepala, sulit tidur, tremor, dan tekanan darah tinggi.