Terdapatnya potensi sektor pertambangan di sekitar wilayah perencanaan yaitu minyak dan gas. Terdapat Pelabuhan Sungai dan Danau di Kecamatan Bayung Lencir.
Kawasan Perkotaan Bayung Lencir berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri skala besar," tuturnya.
Kemudian, luas wilayah perencanaan di Babat Toman 1.840,27 Hektar.
Dimana isu strategis kawasan perkotaan Babat Toman terletak di stasiun pengeboran minyak, tambang pasir di sungai musi.
BACA JUGA:Mahasiswa IGM Palembang Tewas Dibakar Temannya
Lalu agrowisata, usaha sarang burung walet, permukiman sempadan sungai PDAM Babat Toman, lahan pertanian pangan dan sentra pengolahan gambir.
"Kita targetkan untuk mewujudkan Kawasan Perkotaan Babat Toman yang maju, mandiri dan religius serta berwawasan lingkungan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah barat Kabupaten Musi Banyuasin," jelasnya.
Staf Ahli Menteri ATR/BPN Bidang Pengembangan Kawasan Dwi Hardiyawan menyebutkan rapat Koordinasi Lintas Sektor, dapat meningkatkan kualitas dalam Ranperkada tentang RDTR.
Sehingga kedepannya RDTR Benar-benar bisa diimplementasikan di lapangan.
BACA JUGA:Sebelum Dibakar, Mahasiswa IGM Palembang Terlebih Dahulu Dibunuh, Ini Motifnya
"Pengembangan daerah ini menjadi salah satu hal penting untuk kemajuan kedepan. Bagaimana agar bisa dikelola dengan baik, Ranah perkotaan di Bayung Lincir dan Babat Toman kedepannya bisa jadi kota," ungkapnya.(*)