Di antara 32 tim yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2022, Prancis adalah salah satu tim dengan komposisi paling ideal. Les Bleus solid di semua lini, dari belakang hingga depan. Kekurangan mereka hanyalah ketika pelatih Didier Deschamps harus melakukan 3 pergantian pemain dalam skuadnya dalam detik-detik akhir persiapan.
Presnel Kimpembe (PSG) dan dan Christopher Nkunku (RB Leipzig) yang cedera digantikan oleh Axel Disasi (Monaco) dan Randal Kolo Muani (Eintracht Frankfurt). Perubahan itu nyaris tidak berpengaruh untuk Deschamps. Ia tetap leluasa memilih siapa saja untuk formasi 3-4-3 miliknya, atau bahkan jika ia kembali memakai 4-2-3-1 seperti di Piala Dunia 2018.
Memiliki komposisi Kylian Mbappe, Karim Benzema, ditambah Antoine Griezmann atau Ousmane Dembele tampaknya adalah impian pelatih mana pun.
Memang Paul Pogba dan N'Golo Kante tidak dibawa ke Qatar 2022 yang membuat lini tengah Les Bleus tidak banyak bertabur bintang. Namun, ini bisa menjadi ajang unjuk gigi bagi Aurélien Tchouaméni (Real Madrid).
BACA JUGA:Irak vs Kosta Rika: Los Ticos Matangkan Taktik
Argentina boleh saja juara Copa America 2021, tetapi Brasil adalah pemuncak klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL. Selecao datang ke Qatar untuk memenuhi ambisi gelar keenam, sekaligus pemupus dahaga juara selama 20 tahun.
Terakhir kali Brasil mengangkat trofi memang pada Piala Dunia 2002 berkat Ronaldo (R9). Pelatih Brasil, Tite, dikenal menyukai banyak variasi formasi. Salah satu yang paling radikal adalah ketika uji coba melawan Ghana.
Saat itu, Brasil memakai pola 4-3-3 ketika tanpa bola, lantas berubah jadi 3-2-5 ketika menguasai bola untuk mengakomodasi kekuatan mereka di lini depan. Namun, idealnya Selecao tetap memakai format 4 bek, 2 gelandang bertahan, dan 2 winger untuk membantu Neymar bereksplorasi.
Punya Neymar, Vinicius Junior, Antony, Gabriel Jesus, Rapinha, Richarlison, hingga Gabriel Martinelli, Pedro, dan Rodrygo, Brasil tampak bisa menurunkan 3 formasi penyerang yang sama baiknya. Lini tengah yang berisi 5 gelandang yang bermain di Liga Inggris juga bisa menunjukkan karakter Selecao.
BACA JUGA:Swiss vs Ghana: Menjajal Kesiapan Skuad
Dengan usia yang kini 35 tahun, Lionel Messi tampaknya sulit tampil di Piala Dunia 2026. Qatar 2022 bisa jadi piala dunia pemungkas untuknya. Misi memboyong gelar yang hilang pada 2014 akan jadi motivasi tersendiri untuk sang kapten Argentina.
Skuad Argentina yang diboyong pelatih Lionel Scaloni mungkin tidak semewah Piala Dunia 2014 ketika ditaburi bintang-bintang luar biasa.
Namun, skuad Albiceleste ke Qatar 2022 dapat digambarkan sebagai tim yang siap mati untuk La Pulga. Tim ini bisa bermain dalam satu unit; sesuatu yang sulit dibayangkan terlihat dari Argentina terutama dalam satu dekade terakhir.
Argentina memiliki rute yang mirip Italia ketika menjadi juara EURO 2020. Albiceleste datang ke Piala Dunia 2022 dengan status tidak mencecap kekalahan sekian lama. Mereka punya gelandang seperti Rodrigo De Paul dan Leandro Paredes, meski kehilangan Giovani Lo Celso yang cedera.
BACA JUGA:Australian Open 2022: Shesar Hiren Rhustavito Tumbang, 10 Wakil Lanjut ke 16 Besar
BACA JUGA:Pecco Bagnaia Juarai MotoGP, Akankah Pakai Nomor 'Kutukan' di MotoGP?