BACA JUGA:Tempat Timbun Solar yang Terbakar di Palembang, Rumah Megah Oknum Polisi
Korban meninggal dunia adalah Nursani. Sementara korban luka, suaminya Suparjo yang menderita luka pada tangan kanan.
Diceritakan Sekcam Muara Beliti Karnaini dan Kades Satan Indah Jaya Beni Esa saat kejadian hujan turun, sehingga api cepat dipadamkan.
“Pada saat kebakaran terjadi, cuaca turun hujan jadi api bisa cepat dipadamkan,” jelas Camat.
Sementara itu menurut warga, kebakaran diduga disebabkan api lampu teplok yang dinyalakan korban.
BACA JUGA:Gudang Penimbunan BBM Terbakar, Ini Penjelasan Kombes Pol Ngajib
Karena pada saat itu aliran listrik rumah korban sedang padam. Kobaran api sempat menyambar motor yang ada dalam rumah korban hingga meledak.
Saat kejadian korban Nursani dan suaminya berada di dalam kamar. Ketika api membakar rumah, kedua panik.
Suparjo kemudian memecahkan kaca jendela rumahnya dengan cara ditinju, sehingga tangannya luka.
Sementara Nursani panik dan berteriak “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar”. Ia selanjutnya pingsan.
BACA JUGA:Sepeda Motor Terbakar Saat Isi Pertalite di SPBU Simpang Semambang Bikin Heboh
Sementara itu warga membantu memadamkan api. Hingga akhirnya api padam karena bersamaan hujan deras.
Ketika Suparjo dan keluarga serta warga membantu Nursani yang pingsan, ternyata saat diperiksa sudah tidak bernyawa.
“Ibu Nursani meninggal karena kaget, bukan karena kebakaran,” kata Kades.
Sementara Suparjo dilarikan ke RS Siti Aisyah untuk mengobati lukanya.(*)