LINGGAUPOS.CO.ID - MotoGP Jepang 2022 berlangsung di Sirkuit Mobility Resort Motegi, Minggu (25/9) siang WIB. Jack Miller keluar sebagai juara, diikuti oleh Brad Binder dan Jorge Martin yang melengkapi podium.
Aleix Espargaro sebut Quartararo hoki, karena gagal podium di MotoGP Jepang 2022, tetapi Fabio Quartararo masih puncaki Klasemen MotoGP 2022.
BACA JUGA:David De Gea Gabung Juventus?
Para pemuncak Klasemen MotoGP 2022 tampil mejan. Fabio Qurtararo finis kedelapan diikuti dengan Ena Bastianini, sementara Fransesco Bagnaia crash di lap terakhir dan Aleix Espargaro finis ke-16 karena ada masalah pada motornya sesaat sebelum balapan.
Fabio Quartararo gagal menyalip ke depan di MotoGP Jepang 2022. Mengawali dari posisi kesembilan, rider Yamaha itu beberapa kali gagal membalap Luca Marini dan Miguel Oliveira di depannya.
BACA JUGA:Hasil MotoGp Jepang 2022: Jack Miller Juara, Francesco Bagnaia Crash di Lap Akhir
Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini setali tiga uang. Alhasil, posisi di klasemen MotoGP 2022 sementara tidak berubah, Quartararo masih memimpin dengan 219 poin diikuti Bagnaia dengan 201 poin, dan Aleix Espargaro dengan 194 poin.
Aleix Espargaro, rider Aprilia ini menyebut, dirinya kesal betul karena ada kesalahan teknis yang membuat dirinya gagal bersaing. Padahal, Aleix mengaku kondisinya sangat fit dan percaya diri bisa memberikan perlawanan.
BACA JUGA:Polemik 'VAR' Pakai HP, Wasit Dihukum Seumur Hidup
BACA JUGA:Perkenalkan Bacuya, Maskot Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia
"Saya kehilangan peluang besar dan akan berakhir buruk kalau mereka (Quartararo dan Bagnaia-red) finis pertama dan kedua. Jadi, saya tidak terlalu sedih," terangnya dilansir dari Crash.
"Saya tahu, saya bisa lebih cepat dari mereka di hari ini," tegasnya.
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo : Saya Belum Habis dan Akan Tampil Di Piala Dunia 2022 dan Euro 2024
Aleix Espargaro menutup, kini Fabio Quartararo dalam tekanan karena dirinya bisa kesalip di klasemen di sisa race MotoGP 2022. Maka di MotoGP Jepang 2022 kemarin, sepertinya Quartararo hoki dengan bisa tetap berada di puncak klasemen.
"Saya tidak melihatnya tersentuh, tetapi dia memang harus merasakan tekanan, dia adalah orang yang paling banyak kalah, dia adalah pemimpin dan dia adalah juara dunia (bertahan). Dia memiliki perasaan bahwa dia memiliki motor terburuk dari ketiganya. Dia pikir dia memilikinya," tutupnya.