BACA JUGA:Polisi Prarekonstruksi Pembunuhan Santri Gontor Asal Palembang, Pelaku Diduga Lebih Satu Orang
Pihaknya juga melibatkan langsung tim Kedokteran Forensik.
"Kita melibatkan tim dokter dari RS Bhayangkara M Hasan Palembang dan dokter dari RSMH Palembang serta empat orang asisten dokter," terang Nikholas.
Ter-update, kata Nikholas, hingga hari inj tim penyidik Polres Ponorogo sudah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang saksi.
"Terdiri dari staf pengasuh, staf pengajar, dokter rumah sakit ponpes, dua rekan almarhum dan beberapa staf IGD," terang Nikholas.
BACA JUGA:Wafatnya Santri Asal Palembang di Gontor, Polisi Sebut Ada 3 Korban
Sementara itu, setelah 2,5 jam proses ekshumasi, tim kedokteran Forensik menyerahkan kembali jenazah putra Siti Soimah untuk dimakamkan ulang.
Ekshumasi dilakukan sejak pukul 09.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB oleh tim gabungan dari ahli Forensik RS Bayangkara M Hasan Palembang, RSMH Palembang dan RS Ponorogo.
Proses ekshumasi dilakukan secara tertutup di TPU Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Dokter Forensik RS Bayangkara M Hasan Palembang, dr AKBP Mansuri SpF mengatakan proses ekshumasi dilakukan secara menyeluruh.
BACA JUGA:Pelajar SMKN di Lubuklinggau Nyaris Terpanggang
"Kami periksa secara menyeluruh mulau dari ujung rambut hingga kaki. Baik itu pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam," kata Mansuri usai proses ekshumasi kepada awak media Kamis 8 September 2022.
Mansuri mengatakan, dalam proses ekshumasi sendiri cukup mengalami kendala dikarenakan jenazah sudah 15 hari dimakamkan.
"Tetapi kami tetap berusaha maksimal untuk mendapatkan hasilnya," kata AKBP Mansuri.
Bagaimana hasil ekshumasi terhadap jenazah AM? Mansuri menegaskan untuk hasil dari belum dapat disampaikan oleh dirinya.
"Hasilnya sendiri nanti akan disampaikan oleh penyidik Polres Ponorogo. Kami tidak mau mendahului," tandas dia. (*)