LINGGAUPOS.CO.ID - Jadwal Salat untuk Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, Rabu 17 Agustus 2022.
Jadwal salat ini bisa dijadikan pedoman dan dibagikan sebagai informasi kepada warga Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Muratara agar mengetahui jadwal salat fardu 5 waktu Jadwal salat ini terdiri atas jadwal salat fardu 5 waktu (salat subuh, salat zuhur, salat ashar, salat magrib, dan salat isya) ditambah salat duha. Berikut ini jadwal salat 5 waktu dan salat duha: Kabupaten Musi RawasImsak 04.45 WIB
Subuh 04.55 WIB
Terbit 06.09 WIB
Duha 06.36 WIB
Zuhur 12.16 WIB
Asar 15.35 WIB
Magrib 18.16 WIB
Isya 19.25 WIB
Kota Lubuklinggau
Imsak 04.46 WIB
Subuh 04.56 WIB
Terbit 06.09 WIB
Duha 06.36 WIB
Zuhur 12.16 WIB
Asar 15.35 WIB
Magrib 18.16 WIB
Isya 19.26 WIB
Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara)
Imsak 04.45 WIB
Subuh 04.55 WIB
Terbit 06.09 WIB
Duha 06.36 WIB
Zuhur 12.16 WIB
Asar 15.35 WIB
Magrib 18.17 WIB
Isya 19.26 WIB
Sumber : Bimas Islam Kementerian Agama RI
Niat Salat Niat salat adalah bermaksud dengan hati. Maksud apa? Maksud melakukan salat. Niat salat barengkan dengan pekerjaan takbiratul ihram. Waktu takbiratul ihram, Anda lintaskan bahwa Anda akan melakukan salat. Tempatnya niat di dalam hati bukan di lidah. Niat itu aslinya di dalam hati. Takbiratul ihram bukan niat tetapi rukun (salat). Dan, niat salat dilintaskan waktu takbiratul ihram. Makanya, niat tidak diucapkan. Makanya mengucapkan niat di dalam salat itu adalah sebelum takbiratul ihram. Sebelum niat yang sesungguhnya. Niat yang diucapkan oleh lidah itu untuk membantu kita supaya tidak ngalantur. Misalnya, usali fardu zuhri.... Namun itu bukan niat melainkan mukadimah niat. Niat salat adalah ketika mengucapkan takbiratul irham. Ketika mengucapkan takbiratul ihram, maka saat itulah dilintaskan niat. Makanya melintaskan niat itu dibarengi dengan takbiratul ihram. Harus dipahami bahwa yang wajib dihadirkan di hati waktu menguncapkan takbiratul ihram cukup 3 hal. Pertama, maksud akan melakukan salat. Kedua, ditentukan salatnya, zuhur atau asar. Kemudian, meyakini kefanduannya. Jadi kalau bahasa arabnya: usali fardu duhri (aku niat salat fardu zuhur). Itu yang harus dihadirkan waktu takbiratul ihram. Jadi yang dihadirkan bukan semua mukadimah niat: usali fardu ... Kalau salat qobliyah atau ba’diyah salat fardu cukup dua hal yang wajib dihadirkan saat mengucapkan takbiratul ihram. Yakni, dilintaskan maksud dan kabliyah nama salatnya. Kalau salat sunnah mutlak ( salat sunnah yang tidak pakai nama) langsung saja takbiratul ihram dan dilintaskan niat salat. Niat salat saja sudah sah. Tidak perlu menentukan nama salatnya. Sumber: Al Bahjah TV/Buya Yahya Doa Salat Duha Salat Duha dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Setelah itu, kita dianjurkan membaca doa sebagai berikut sebagaimana ditemukan di kitab-kitab fiqih Mazhab Syafi’i yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal. Berikut ini lafal doa dan terjemahannya: Lafal doa, ”Allahuma in kana rizqi fis sama’i fa anzilhu, wa inkana fil ardhi fa akhrijhu, wa inkana mu’siran (mu’assaran) fa yassirhu, wa in kana haraman fa thahhirhu, wa inkana ba’idan fa qarribhu, bi haqqi duha’ika wa baha’ika wa jamalika wa quwwatika wa qudratika. atini ma atayta ’ibadakas shalihin.” Artinya, ”Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak duha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.” Sumber: islam.nu.or.id