LINGGAUPOS.CO.ID - Lubuklinggau Jumat (5/10/2022) berkabut. Namun bukan kabut asap melainkan embun air.
Kondisi ini tidak menganggu lalulintas kendaraan karena jarak pandang cukup. Hanya saja udara terasa lebih dingin.
Kabut seperti ini dijelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel, kabut atau embun yang umum terjadi, merupakan fenomena yang biasa terjadi di Sumsel.
Yakni kabut atau fog yang terjadi akibat partikel partikel basah dan memang umum terjadi di pagi hari sekitar pukul 6 hingga 7 pagi.
BACA JUGA:Pupuk Sriwijaya Sosialisasikan Penyaluran Pupuk Subsidi
Fenomena kabut ini memang sering terjadi di masa transisi dari musim penghujan menuju musim kemarau. Bahkan fenomena ini akan masih bisa terjadi di tengah musim kemarau.
Hal itu karena kabut tersebut disebabkan oleh tiga faktor, yakni kabut adveksi, kabut radiasi dan kabut pegunungan atau dataran tinggi.
Dan ini memang akan tetap terjadi nantinya meskipun di musim kemarau jelasnya. Kendati demikian kabut tersebut tidak mempengaruhi kesehatan atau pernapasan bagi seseorang.
Sebab kabut tersebut merupakan partikel partikel basah yang mana akan hilang seiring munculnya matahari.
Kategori fog ini hanya berpengaruh pada jarak padang horinzontal yakni kurang dari 1 kilometer. Namun untuk kriteria 1,5 kilometer itu biasa kita sebut halimun. (*)