Oleh Hendy UP Ahad Legi 24 Agustus 1958 Fajar subuh yang dingin menggigil seakan sirna oleh hangatnya seteko kopi nan berasap masap Terhidang di meja panjang ruang tamu yang lebih mirip bale bale pertemuan Tampak Pak Menteri Tobing dan Staf Ahli Gde Winaya tengah asyik berbincang sembari menikmati pisang plus ubi rebus Maklum mereka tak ikut subuh sebagaimana anggota rombongan yang lain Pasca sarapan tuan rumah Abdurachman SJ menjelaskan sekilas bahwa pagi ini akan mengunjungi Objek Djajaloka yang berjarak 67 an km bersama rombongan Bupati Zainal Abidin Ning Tepat pukul 8 30 pagi rombongan Pak Menteri berangkat dari B Srikaton dengan kendaraan jeep bergabung dengan rombongan Pak Bupati Rutenya dari Tugumulyo melalui Tabapingin menyeberangi sungai Kelingi belum ada jembatan ke Muarabeliti menuju Lubukbesar Kira kira dua kilometer sebelum Lubukbesar belok kiri ke dalam sepanjang 14 an km Tiba di perbatasan Km 7 Ngestiboga disambut oleh Kapten Hardjowardojo didampingi Lettu Usman dari Teritorium II Sriwidjaja Para pamong dan tokoh setempat juga menyambut Pak Menteri Di sini telah dibangun permukiman Desa 1 Corp Tentara Nasional CTN dan sedang dibangun Desa 2 dan Desa 3 Pak Menteri dan rombongan meninjau Werk Camp CTN dan rumah Sekolah Rakyat 3 klas dan rumah guru di pinggir sungai Kungku Juga ditunjukkan oleh Kapten Hardjowardojo sebuah mesin diesel agregaat 27 5 KVA 220 127 Volt yang mampu menerangi seluruh wilayah Djajaloka Ada bangunan berderet 10 bangsal yang masih kosong dengan daya tampung 80 KK yang akan segera terisi esok hari pada 25 Agustus 1958 Mereka adalah eks tentara dari Kalimantan yang saat ini telah berada di Tebingtinggi Pak Menteri juga terkagum kagum demi menyaksikan alat alat mesin pertanian untuk membuka lahan seperti tracktor bulldozer hijsjraan stoomwals dan lain lain Di Djajaloka juga sedang terjadi pembukaan hutan Kawasan Kungku oleh para pemborong dengan mesin chainsaw penggergajian yang canggih saat itu Menurut Kapten Hardjo direncanakan akan dibangun akses jalan shortcut ke Muarasaling Tebingtinggi yang hanya berjarak lk 18 km dibandingkan jalan sekarang via Lubukbesar yang berjarak lk 40 km Juga akan dibuka jalan ke pinggir sungai Musi yang berjarak lk 16 km untuk akses alat berat dan transpirtasi barang lainnya Dalam acara penyambutan resmi Pak Menteri dan Bupati menerima laporan dari Kapten Hardjowardojo bahwa Transmigrasi CTN adalah di bawah wewenang Kemenhan Lokasi Djajaloka mulai dibangun tahun 1958 terbagi dua lokasi Sektor Ngestiboga dan Sektor Sukakarya dengan luas total 110 000 ha Penduduk semestinya 55 000 KK 275 ribu jiwa Saat ini jumlah penduduknya hanya tersisa 250 KK di Sukakarya dan 30 KK di Ngestiboga Para transmigran eks tentara ini masih memperoleh bantuan Rp400 pe KK bulan selama 2 tahun Sedangkan biaya olah lahan dan lain lain sebesar Rp1 500 per hektar Semua kebijakan dan fasilitas ketransmigrasian CTN ini berasal dan di bawah kendali Kementerian Pertahanan Pak Menteri Tobing dan Pak Bupati lebih banyak mendengar hanya bicara teknis dan koordinasi di daerah Sembari menyusuri areal calon permukiman Pak Menteri diberitahu Kapten Hardjo bahwa di lokasi Sukakarya terdapat 13 boorterrienen SVPN peninggalan Belando Kira kira artinya situs pengeboran minyak dan atau gas bumi yang belum dieksploitasi Bersambung Muarabeliti 5 Februari 2022
Tugumuljo - Djajaloka 1958 (10)
Selasa 08-02-2022,07:09 WIB
Oleh: Wartawan Linggau Pos Online
Kategori :